2.1 Sumber dan
Kelimpahan Gas Mulia
A. Sumber Gas Mulia
Gas-gas mulia terdapat di atmosfer dalam jumlah yang
sangat sedikit sekali. Helium semula ditemukan
pada matahari melalui pengamatan spektroskopi ketika terjadi gerhana matahari
tahun 1868. Argon adalah gas mulia pertama yang diisolas dari udara oleh John
Rayleigh dan William Ramsay pada tahun 1895. Berdasarkan Tabel Berkala
Mendeleev, di mana gas mulia termasuk ke dalam satu golongan baru, Ramsay
memprediksikan adanya anggota tambahan dengan bobot atom di antara He an Ar.
Gas yang diprediksikan tersebut terbukti diisolasi dari udara oleh Ramsay dan
Morris Travers pada tahun 1898, diberi nama Neon.
Gas mulia yang paling
banyak diudara adalah argon, namun karena komponen utama matahari dan
bintang-bintang adalah helium maka helium merupakan gas mulia yang paling
banyak di alam semesta. Helium juga terkandung dalam gas dialam sebagai hasil
peluruhan zat radioaktif.
Jadi di antara gas-gas mulia tersebut, hanya Ar yang
berada dalam jumlah yang cukup untuk
memungkinkan produksinya dalam skala besar. Dalam hal helium, tersedia sumber pilihan lain, yaitu
gas-gas alam di tempat-tempat tertentu yang mengandung sampai 2% volume He.
Ne,Ar, terdapat
dalam udara kering dan dibawah kerak bumi, sedangkan Kr dan Xe hanya terdapat
di udara kering.
B. Kelimpahan Gas Mulia
Tabel 2.1. Kelimpahan
gas mulia dalam udara kering
Unsur
|
Kelimpahan (ppm)
|
He
Ne
Ar
Kr
Xe
|
5,24
18,21
9340
1,14
0,087
|
Tabel 2.2.
Kelimpahan gas mulia dalam kerak bumi
Unsur
|
Kelimpahan (ppm)
|
He
|
3 x 10-3
|
Ne
|
7 x 10-5
|
Ar
|
4 x 10-2
|
Kr
|
-
|
Xe
|
-
|
Kelimpahan helium dialam semesta (±23%) adalah yang
terbesar setelah hidrogen (±76%). Helium berasal dari reaksi fusi hidrogen di
matahari. Sebagian kecil unsur tersebut terjebak dibawah kerak bumi pada waktu
pembentukannya yang juga berlangsung di matahari. Partikel alfa yang dihasilkan
oleh peluruhan radioaktif meningkatkan jumlah atom-atom He dalam kerak bumi,
oleh karena itu helium sudah berhasil diekstrkasi sebagai hasil samping gas
alam dari daerah-daerah tertentu, misalya di Amerika Utara. Adapun helium di
atmosfir kadarnya hanya sedikit, sebab gas helium sangat ringan sekali sehingga
mudah lolos dari tarikan gravitasi bumi. Unsur gas mulia yang paling banyak
terdapat di udara adalah Argon.
Kelimpahan Helium diudara 5,24 ppm, Neon 18,21 ppm, dan Argon 9340 ppm membuat dua unsur ini lebih
banyak dari kebanyakan unsur lainnya, seperti arsenik dan bismut, di kerak bumi.
Kelimpahan Kripton
1,14 ppm, dan Xenon
0,087 ppm. Kelimpahan Helium
di kerak bumi 3 x 10-3 ppm, Neon 7
x 10-5 ppm, Argon 4 x 10-2 ppm, sedangkan Kripton dan
Xenon tidak ditemukan di bawah kerak bumi.
0 komentar:
Posting Komentar