Home » » Penamaan dan Kontroversi Gas Mulia

Penamaan dan Kontroversi Gas Mulia



2.4. Penamaan dan Kontroversinya

Pada tahun 1785 H. Cavendish dalam karya klasiknya tentang komposisi udara, ia mencatat bahwa setelah berulang kali melakukan percobaan dari sampel udara dengan gas-gas di atmosfer (gas O2), terdapat sisa gas kecil yang tidak bisa ia hilangkan dengan cara kimia dan ia memperkirakan bahwa akurasi menjadi “tidak lebih dari 1/120 bagian dari keseluruhan”. Dia tidak bisa lagi mencirikan komponen udara ini, dan identifikasinya sebagai argon harus membutuhkan waktu  selama lebih dari satu abad. Tetapi penemuan pertama helium, yang uniknya menjadi satu-satunya unsur yang ditemukan diluar bumi sebelum ditemukan di bumi. Selama gerhana matahari pada tanggal 18 Agustus 1868, sebuah garis kuning baru diamati di dekat garis sodium D dalam spektrum kromosfer matahari. Hal ini membuat JN Lockyer (pendiri pada tahun 1869 dari jurnal Nature) dan E. Frankland menyarankan keberadaan sebuah unsur baru yang dinamakan helium (Yunani helios, matahari). Hal yang sama diamati oleh L. Palmieri pada tahun 1881 dalam spektrum gas vulkanik dari Gunung Vesuvius, dan keberadaan helium di bumi akhirnya dikonfirmasi oleh W. Ramsay dalam penelitian intensifnya tentang gas-gas atmosfer yang membawa pada pengakuan atas kelompok baru dalam tabel periodik. Karya ini diprakarsai oleh  fisikawan, Lord Rayleigh, dan diakui pada tahun 1904 dengan penghargaan dari Hadiah Nobel untuk Kimia dan Fisika kepada Ramsay dan Rayleigh secara hormat.
 
Untuk menguji hipotesis Prout (bahwa berat atom dari semua unsur merupakan kelipatan dari hidrogen) Rayleigh membuat pengukuran yang akurat dari kepadatan gas semacam ini dan ditemukan bahwa kepadatan nitrogen diperoleh dari udara dengan menghilangkan  O2, CO2 dan  H2O secara konsisten sekitar 0,5% lebih tinggi dari nitrogen yang diperoleh secara kimiawi dari amonia. Ramsay mengasumsikan "nitrogen atmosfer" dengan magnesium yang dipanaskan (3Mg + N  Mg3N2), dan dibiarkan dengan gas monoatomik yang lebih padat dengan jumlah yang lebih sedikit, yang mana dalam sebuah karya bersama [Proc. R. Soc. 57, 265 (1895)], diidentifikasi sebagai elemen baru yang diberi nama argon (Yunani : argos, malas) karena sifat inert nya. Sayangnya tidak ada ruang untuk sebuah unsur baru yang tidak reaktif dalam tabel periodik, yang menuntun pada saran milik Ramsay bahwa seluruh kelompok baru mungkin diakomodasi. Pada 1898 Ramsay dan Travers MW telah mengisolasi tiga elemen baru lagi, dengan destilasi suhu rendah dari udara cair (yang baru-baru ini menjadi tersedia) dan ditandai dengan analisis spektroskopi: kripton (Yunani : kryptos, tersembunyi), neon (Yunani : neos, baru) dan xenon (Yunani : xenos, aneh/asing).
 
Pada tahun 1895 Ramsay juga mengidentifikasi helium sebagai gas yang sebelumnya ditemukan tersumbat mineral uranium dan keliru dilaporkan sebagai nitrogen. Lima tahun kemudian ia dan Travers mengisolasi helium dari sampel neon atmosfer.
 
Setelah keberadaan kelompok baru sudah pasti, jelas bahwa gas mulia tidak hanya menyempurnakan susunan dalam tabel periodik, gas mulia juga merupakan “jembatan” antara halogen yang sangat elektronegatif dan logam alkali yang sangat elektropositif. Unsur-unsur tersebut dikenal sebagai "gas inert" yang terdiri dari Grup 0, meskipun A. Von Antropoff menyarankan bahwa valensi maksimum delapan mungkin dicapai dan ditunjuk sebagai Grup VIIIB. Mereka juga telah digambarkan sebagai "gas mulia", dengan jumlahnya yang sangat sedikit di atmosfer atau di udara membuat gas mulia disebut juga dengan gas jarang, gas "mulia" tampaknya nama yang lebih tepat dan telah datang dalam penggunaan umum selama tiga dekade terakhir, gas mulia memiliki sebutan sebagai Kelompok 18 dari tabel periodik.
Keinertan dari gas mulia memberi mereka posisi utama dalam  teori elektron valensi yang dikembangkan oleh GN Lewis (1916) dan W. Kossel \(1916) dan pencapaian dari "oktet stabil" dianggap sebagai kriteria utama untuk ikatan pembentukan antar atom. Sifat non-polar membuat mereka dikenal sebagai gas yang  hampir "sempurna".

Dinamai gas “mulia” atau “noble” gases karena sifat ketidakreaktifanya. Tetapi seorang kimiawan Neil Bartlett telah berhasil menemukan persenyawaan gas mulia (XePtF6), karena penemuannya tersebut maka gugurlah anggapan bahwa gas mulia tidak dapat bereaksi. Seharusnya penggunaan nama gas “mulia” atau “noble” gases tidak dapat dipertahankan lagi, tetapi pada kenyataannya nama gas “mulia” tetap melekat pada golongan VIIIA. Hal ini dikarenakan unsur-unsur golongan gas mulia paling stabil jika dibandingkan dengan golongan lain. Sifat-sifat unsur pada umumnya ditentukan oleh konfigurasi elektron. Kestabilan gas mulia ini terlihat dari konfigurasi elektron yang orbitalnya terisi penuh ( ns2, ns2np6).

1 komentar:

  1. New casinos in San Diego now open on Fridays - DrmCD
    In August, new 성남 출장안마 casinos will open in 동해 출장마사지 San 순천 출장마사지 Diego, 충청북도 출장안마 at 3 p.m..” and on weekends, new gambling venues will 논산 출장마사지 open to the public.

    BalasHapus

Latest Photos