2.2 Sifat Fisik dan Kimia Gas Mulia
Unsur-unsur gas mulia dalam tabel periodik terletak
pada golongan 8A, yang meliputi: Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton
(Kr), Xenon (Xe) dan Radon (Rn). Semua
unsur golongan 8A tidak berwarna dan tidak berbau, dan merupakan gas monoatomik pada temperatur kamar.
Mereka tidak mudah terbakar dan juga tidak memicu terjadinya pembakaran.
Gas mulia memiliki
konfigurasi elektron yang sudah stabil, hal ini didukung kenyataan bahwa gas
mulia di alam selalu berada sebagai atom tunggal atau monoatomik.
Unsur-unsur golongan 8A memiliki konfigurasi
elektron penuh, oleh karenanya unsur-unsur ini di alam tidak ditemukan dalam bentuk senyawa, dan
selama bertahun-tahun dianggap merupakan unsur yang inert (lembam/tidak
reaktif) sebelum akhirnya pada tahun 1963 Neil Bartlett berhasil mereaksikan
xenon dengan platinaheksafluorida PtF6. Afinitas elektronnya hampir
nol, sebaliknya potenasial ionisasinya tertinggi dibandingkan dengan unsur lain.
Tabel 2.3. Sifat
Fisik dan Kimia Gas Mulia
He
|
Ne
|
Ar
|
Kr
|
Xe
|
|
Nomor atom
|
2
|
10
|
18
|
36
|
54
|
Massa atom
|
4,002602
|
20,1797
|
39,948
|
83,80
|
131,29
|
Konfigurasi
elektron
|
1s2
|
[He]2s22p6
|
[Ne]3s23p6
|
[Ar]4s24p6
|
[Kr]5s25p6
|
Jari-jari atom
(angstrum)
|
0,49
|
0,51
|
0,88
|
1,03
|
1,24
|
Keelektronegatifan
|
-
|
-
|
-
|
3,1
|
2,4
|
Titik leleh (°C)
|
-
|
-248,61
|
-189,37
|
-157,20
|
-111,80
|
Titik didih (°C)
|
-268,93
|
-246,06
|
-185,86
|
-153,35
|
-108,13
|
Energi ionisasi (kJ mol-1)
|
2372
|
2080
|
1520
|
1351
|
1170
|
Afinitas elektron (kJ/mol)
|
-21
|
-29
|
-35
|
-39
|
-41
|
Densitas (mg/cm3)
|
0,1785
|
0,89994
|
1,7838
|
3,7493
|
5,8971
|
Entalpi penguapan
(kJ/mol)
|
0,08
|
1,74
|
6,52
|
9,05
|
12,65
|
Titik leleh dan titik
didihnya yang sangat rendah mengindikasikan bahwa gaya dispersi yang saling
mengikat atom-atom dalam padatan maupun cairan sangat lemah. Titik leleh dan
titik didih unsur-unsur golongan ini meningkat sebanding dengan banyaknya
elektron yang dimiliki dan semakin
bertambahnya berat molekul, karena dengan semakin
banyaknya elektron polarizabilitasnya bertambah dan semakin bertambahnya berat molekul menyebabkan gaya antar molekulnya
meningkan. Semakin banyak elektron yang dimiliki maka kemampuan efek induksi
akan semakin besar, menyebabkan semakin bertambahnya gaya antar molekul (gaya
Van Der Waals). Berat molekul menunjukkan banyaknya elektron, parsial (+) lebih
kuat dari parsial (-). Kemampuan untuk membentuk parsial (-) dan parsial (+)
besar menyebabkan interaksinya kuat dan energi yang dibutuhkan besar sehingga
titik didihnya tinggi. Energi ionisasi dari unsur helium ke xenon semakin kecil hal ini
dikarenakan jari-jari atom yang semakin besar sehingga elektron terluar akan
semakin jauh dari inti (gaya tarik inti semakin lemah) sehingga elektron
terluar makin mudah dilepaskan.
Helium tidak memiliki nilai pada titik lelehnya, hal ini
dikarenakan sifat unik dan fenomenal helium adalah bahwa gas helium tidak mudah
berubah fasa menjadi cair. Pada tekanan atmosfer, ia baru berubah menjadi fasa
cair setelah didinginkan sampai pada suhu 4,2°K (sekitar -268,9°C). Selanjutnya jika helium cair ini terus didinginkan
ternyata tidak membeku walaupun sudah mencapai temperatur dekat dengan 0°K (-273,15°C). Penyebabnya adalah karena massa atom helium yang
sangat kecil dan interaksi antara atom-atomnya sangat lemah.
Bilamana helium didinginkan, terjadi keanehan pada
kerapatannya, yaitu kerapatan terus bertambah, namun mencapai maksimum pada
temperatur 2,17°K.
Dibawah temperatur tersebut kerapatannya justru berkurang dan kemudian
cenderung stasioner.
Best Betting Sites in India 2021 | Updated Guide
BalasHapusLooking for the best betting sites in India? Find the top online betting sites in India ⭐ Trusted luckyclub reviews, detailed betting guides & information for you.How do I choose a betting site?What are the best betting sites in India?